Senin, 30 November 2015

Pesan syaikh abu umar al baghdadi kepada pemuda islam

syaikh abu umar al baghdadi adalah penerus dari syaikh abu musab al zarqawi yang mendirikan tauhid wa jihad iraq.saat syaikh abu umar albaghdadi memimpin maka tauhid wa jihad iraq berubah menjadi ISI(ISLAMIC STATE OF IRAQ)

Setelah beberapa saat,ISI menyebrang ke suriah dan bekerja sama dengan beberapa fraksi jihad dan berubah nama menjadi ISIS

saat syaikh abu umar al baghdadi wafat maka kepemimpinan berubah ke syaikh abu bakar al baghdadi hafizahullah

dan mendeklarasikan diri dari ISIS menjadi daulah khilafah islamiyah


Senin, 09 November 2015

Hadist hadist dhaif dalam kehidupan sehari hari

Rasul ﷺ bersabda barangsiapa menyampaikan hadist dariku,padahal menurutnya hadist itu dusta,maka ia termasuk salah seorang pendusta (HR Muslim)

Rasul ﷺ bersabda barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja,maka hendaknya ia mengambil tempat duduknya di neraka(HR Bukhari & Muslim)

*hadist hadist lemah(ad dhoif hadist)

"Aku hanya akan menerima sholat dari siapa yang merendah (diri) demi kebanggan-Ku dan tiada menyombongkan dirinya di atas makhluk-Ku,dan tidak menghabiskan malamnya bermaksiat kepada-Ku,dan yang menghabiskan siangnya berdzikir kepada-Ku"(INI ADALAH HADIST BATIL)

"Allah berfirman(hadist qudsi):Diriku,manusia dan jin berada dalam perkara yang besar Aku menciptakannya,namu mereka menembah tuhan lain yang mereka ciptakan sendiri Aku berkahi mereka dengan karunia-Ku,tetapi mereka berterima kasih pada selain-Ku ampunan-Ku turun pada mereka,namun kejahatan lah yang Kuterima,Aku menyayangi dengan pemberian-Ku walau Aku tidak butuh mereka,mereka menjauhkan diri seniri dengan dosa-dosa mereka sekaligus mereka putus asa atas pertolonganKu,siapapun yang ingat kepada-ku,yang bersyukur kepada-KU,akan kutambah nikmat-Ku,barang siapa yang bermaksiat,Aku tetap membuka pintu rahmat untuknya,jika ia kembali pada-ku,jika ia bertobat Aku tetap mengasihinya,dan aku tetaap akan mengujinya untuk membersihkan dirinya.Aku membalas kebaikan dengan 10x lipat.Aku lebih peyayang kepada manusia daripada seorang ibu kepada anaknya."(INI DUSTA)

"langit dan bumi tidak sanggup menahanku namun hati dari hamba-hambaKu yang beriman sanggup manahannya."(INI BATIL! TIDAK ADA ASALNYA)

"barangsiapa yang tidak ridho dengan pemberian-Ku,tidak sabar akan ujian yang Aku timpahkan maka pergilah dari langit dan bumi-Ku dan carilah Tuhan selain Aku."(DUSTA)

"sholatlah dibelakang oraang baik maupun jahat."(INI HADIST LEMAH)

"wahai hamba-Ku taatilah Aku,engkau akan menjadi hamba yang rabbani sehingga ketika kau katakan jadi maka jadilah."(INI DUSTA)

"Aku dan engkau punya keinginan,dan keinginanmu tidak akan terkabul sebelum keinginan-Ku terpenuhi,jika kau melakukan apa yang Kuinginankan,Aku akan menghendaki apa yang kau inginkan,dan jika engkau tidak melakukannya,Aku akan terus menyibukanmu dengan keinginanmu,tidak akan tercapai sebelum keinginanKu tercapai."(DUSTA)

"surga dibawah telapak kaki ibu."(TIDAK ADA ASALANYA!)

"demi ALLAH!jika matahari diletakan ditangan kananku dan bulan ditangan kiriku,untuk meninggalkan perkara ini aku tidak akan meninggalkannya walaupun kematian datang."(HADIST LEMAH)

*BERHATI-HATILAH DARI KISAH-KISAH DUSTA!

~Kisah merpati dan laba-laba yang membuat sarang dipintu gua(INI HADIST LEMAH!TIDAK ADA ASALNYA!)

"barangsiapa yang sholat tetapi tidak bisa berhenti dari melakukan kejahatan dan dosa besar sholatnya tidak aakan diterima"(HADIST MUNGKAR)

:jika engkau melihat laki-laki yang sering ke masjid,maka saksikanlah bahwa dia orang yang beriman."(INI HADIST LEMAH!)

Hadist "Tuhanku mengajarkanku untuk baik,dan Dia telah baik mengajarkanku."(TIDAK ADA ASALNYA!)

"barangsiapa yang berhaji namun tidak mengunjungiku maka menjauh dariku."(INI HADIST BATIL!)

"Hajar aswad adalah tangan kanan Allah di bumi,dengannya Dia berjabat tangan."(HADIST MUNGKAR!)

"tuntulah ilmu sampai negri Cina."(HADIST BATIL)

"puasa ramadhan tertahan dilangit dan bumi dan tidak akan dingkat kepada Allah sebelum ditunaikan zakat fitrah."(LEMAH)

"sahabatku bagikan bintang dilangit,jika mengikuti salah satunya maka engkau akan mendapat petunjuk."(HADSIT PALSU)

"hal yang paling dibenci Allah walaupun diizinkan adalah perceraian."(HADIST LEMAH)

Dikutip oleh Syaikh almuhajir AbdulRahman Madi hafizullah dari ijma para ulama




copyfrom:https://www.youtube.com/watch?v=kYckRioANYw

Senin, 02 November 2015

biddah dalam shalawat

Larangan Ghuluw dan Berlebih- lebihan dalam memuji Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam



Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Janganlah kalian berlebih- lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang- orang Nasrani telah berlebih- lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba- Nya, maka katakanlah, “’Abdullaah Wa Rosuuluhu (hamba Alloh dan Rasul- Nya”. [HR. al- Bukhori No. 3445, at- Tirmidzi dalam Mukhtasharusy Syamaa-il al- Muhammadiyyah No. 284, Ahmad (I/ 23, 24, 47, 55), ad- Darimi (II/ 320) dan yang lainnya dari Shahabat ‘Umar bin al- Khaththab Radhialloohu 'Anhu].

Dengan kata lain JANGANLAH KALIAN MEMUJIKU SECARA BATHIL DAN JANGANLAH KALIAN BERLEBIH-LEBIHAN DALAM MEMUJIKU. Hal itu sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang- orang Nasrani terhadap ‘Isa ‘Alaihis Salaam, sehingga mereka menganggapnya memiliki Sifat Ilahiyyah, karenanya “Sifatilah aku sebagaimana Rabb- ku memberi sifat kepadaku, maka katakanlah “Hamba Alloh dan Rasul (utusan)- Nya”. (‘Aqiidatut Tauhiid. Hal. 151)

‘Abdulloh bin asy- Syikhkhir Radhialloohu 'Anhu berkata,
“Ketika aku pergi bersama delegasi Bani ‘Amir untuk menemui Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam, kami berkata kepada beliau, “Engkau adalah SAYYID (penguasa) kami!” Spontan Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam menjawab,ASSAYYIDULLOOHU TABAAROKA WA TA’ALA”, “Sayyid (penguasa) kita adalah Alloh Tabaaroka Wa Ta’ala!” Lalu kami berkata, “Dan engkau adalah orang yang paling utama dan paling agung kebaikannya”. Serta merta beliau Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam mengatakan, “Katakanlah sesuai dengan apa yang biasa (wajar) kalian katakan, atau seperti sebagian ucapan kalian dan janganlah sampai kalian terseret oleh Syaithan.” [HR. Abu Dawud No. 4806, Ahmad (IV/ 24, 25), al- Bukhori dalam al- Adabul Mufrad No. 211/ Shahiihul Adabil Mufrad No. 155, an- Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum Wal Lailah No. 247, 249, al- Hafizh Ibnu hajar al-‘Asqalani berkata, “Rawi- rawinya Shahih. Dishahihkan oleh para ulama (ahli hadits)”. (Fat- hul Baari V/ 179)].

Anas bin Malik Radhialloohu 'Anhu berkata, “Sebagian orang berkata kepada beliau Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam, “Wahai Rasululloh, wahai orang yang terbaik di antara kami dan putera orang yang terbaik di antara kami! Wahai Sayyid kami dan putera Sayyid kami!” Maka seketika itu juga Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Wahai manusia, ucapkanlah dengan yang biasa (wajar) kalian ucapkan! Jangan kalian terbujuk oleh syaihtan, aku (tidak lebih) adalah Muhammad, hamba Alloh dan Rasul- Nya. Aku tidak suka kalian mengangkat (menyanjung)ku di atas (melebihi) kedudukan yang telah Alloh berikan kepadaku.” [HR. Ahmad (III/ 153, 241, 249), an- nasa-i dalam ‘Amalul Yaum Wal Lailah No. 249, 250, dan al- Lalika-i dalam Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah Wal Jamaa’ah No. 2675. Sanadnya Shahiih dari Shahabat Anas bin Malik Radhialloohu 'Anhu].

Beliau Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam membenci jika orang- orang memujinya dengan berbagai ungkapan seperti, “Engkau adalah Sayyid ku, engkau adalah orang yang terbaik di antara kami, engkau adalah orang yang paling utama di antara kami, engkau adalah orang yang paling agung di antara kami”, padahal sesungguhnya beliau adalah makhluk yang paling utama dan paling mulia secara mutlak. Meskipun demikian beliau melarang mereka agar menjauhkan mereka dari sikap melampaui batas dan berlebih- lebihan dalam menyanjung hak beliau Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam, juga untuk menjaga kemurnian Tauhid. Selanjutnya beliau Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam mengarahkan mereka agar menyifati beliau dengan dua sifat yang merupakan derajat paling tinggi bagi hamba yang di dalamnya tidak ada ghuluw serta tidak membahayakan’Aqidah, dua sifat itu adalah ‘Abdullooh Wa Rasuuluhu (Hamba dan Utusan Alloh).

Beliau Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam tidak suka disanjung melebihi dari apa yang Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berikan dan Alloh ridhoi. Tetapi banyak manusia yang melanggar larangan Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam tersebut sehingga mereka berdo’a kepadanya, meminta pertolongaan kepadanya, bersumpah dengan namanya serta meminta kepadanya sesuatu yang tidak boleh diminta kecuali hanya kepada Alloh Ta’ala. Hal itu sebagaimana yang mereka lakukan ketika peringatan MAULID NABI SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM, dalam KASIDAH, atau NASYID di mana mereka tidak membedakan antara HAK ALLOH TA’ALA dengan HAK RASULULLOH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM.

Al- ‘Allamah Ibnu Qayyim al- Jauziyyah Rahimahulloh dalam kasidah Nuniyyah berkata,
“Alloh memiliki hak yang tidak dimiliiki selain- Nya, Bagi hamba pun ada hak, dan ia adalah dua hak yang berbeda, Jangan kalian jadikan dua hak itu menjadi satu hak, Tanpa memisahkan dan tanpa membedakannya.” (‘Aqiidatut Tauhiid Hal. 152. Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah al- Fauzan).

Ghuluw artinya melampaui batas, Dikatakan: jika ia melampaui bats dalam ukuran. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
“Janganlah kalian melampaui batas dalam agamamu..” (QS. An- Nisaa’: 171)

Rasululloh Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda,
“Jauhkan diri kalian dari Ghuluw (berlebih- lebihan) dalam agama karena sesungguhnya sikap Ghuluw dalam agama ini telah membinasakan orang- orang sebelum kalian”. [HR. Ahmad (I/ 215), an- Nasa-i (V/ 268), Ibnu Majah (No. 3029), Ibnu Khuzaimah (No. 2867) dan lainnya, dari Shahabat Ibnu ‘Abbas Radhialloohu 'Anhuma, sanad hadits ini Shahih menurut Syarat Muslim. Dishahihkan oleh Imam an- Nawawi dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah].


Sumber : http://buletindarulilmy.blogspot.com/2010/11/larangan-ghuluw-dan-berlebih-lebihan.html


PENYEBAB UTAMA KEKAFIRAN

PENYEBAB UTAMA KEKAFIRAN ADALAH BERLEBIH-LEBIHAN DALAM MENGAGUNGKAN ORANG-ORANG SHOLEH
Firman Allah Subhanahu wata’ala :
“Wahai orang-orang ahli kitab, janganlah kalian melampaui batas dalam agama kalian, dan janganlah kalian mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.” (QS. An nisa’, 171).

Dalam shoheh Bukhori ada satu riwayat dari Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu yang menjelaskan tentang firman Allah Subhanahu wata’ala :
“Dan mereka (kaum Nabi Nuh) berkata : janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Tuhan-tuhan kamu, dan janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq maupun Nasr” (QS. Nuh, 23)

Beliau (Ibnu Abbas) mengatakan :  
“Ini adalah nama orang-orang sholeh dari kaum Nabi Nuh, ketika mereka meniggal dunia, syetan membisikan kepada kaum mereka agar membikin patung-patung mereka yang telah meninggal di tempat-tempat dimana disitu pernah diadakan pertemuan-pertemuan mereka, dan mereka disuruh memberikan nama-nama patung tersebut dengan nama-nama mereka, kemudian orang-orang tersebut menerima bisikan syetan, dan saat itu patung-patung yang mereka buat belum dijadikan sesembahan, baru setelah para pembuat patung itu meninggal, dan ilmu agama dilupakan, mulai saat itulah patung-patung tersebut mulai disembah”.

Ibnul Qoyyim berkata ([1]):
“banyak para ulama salaf mengatakan : “setelah mereka itu meninggal, banyak orang-orang yang berbondong-bondong mendatangi kuburan mereka, lalu mereka membikin patung-patung mereka, kemudian setelah waktu berjalan beberapa lama ahirnya patung-patung tersebut dijadikan sesembahan”.

Diriwayatkan dari Umar Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah : Abdullah (hamba Allah) dan Rasulullah (Utusan Allah)” (HR. Bukhori dan Muslim).

Dan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Jauhilah oleh kalian sikap berlebih-lebihan, karena sesungguhnya sikap berlebihan itulah yang telah membinasakan orang-orang sebelum kalian” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu majah dari Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu).

Dan dalam shoheh Muslim, Ibnu Mas’ud Radhiallahu’anhu berkata : bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: 
“Binasalah orang-orang yang bersikap berlebih-lebihan, Binasalah orang-orang yang bersikap berlebih-lebihan, Binasalah orang-orang yang bersikap berlebih-lebihan(diulanginya ucapan itu tiga kali).

Kandungan dalam bab ini :
Orang yang memahami bab ini dan kedua bab setelahnya, akan jelas baginya keterasingan Islam, dan ia akan melihat betapa kuasanya Allah itu untuk merubah hati manusia.

Mengetahui bahwa awal munculnya kemusyrikan di muka bumi ini adalah karena sikap berlebih-lebihan terhadap orang-orang sholeh.

Mengetahui apa yang pertama kali diperbuat oleh orang-orang sehingga ajaran para Nabi menjadi berubah, dan apa faktor penyebabnya ?, padahal mereka mengetahui bahwa para Nabi itu adalah utusan Allah.

Mengetahui sebab-sebab diterimanya bid’ah, padahal syari’ah dan fitrah manusia menolaknya.
Faktor yang menyebabkan terjadinya hal diatas adalah tercampur aduknya kebenaran dengan kebatilan ;
Adapun yang pertama ialah : Rasa cinta kepada orang-orang sholeh.
Sedang yang kedua ialah : tindakan yang dilakukan oleh orang orang ‘alim yang ahli dalam masalah agama, dengan maksud untuk suatu kebaikan, tetapi orang-orang yang hidup sesudah mereka menduga bahwa apa yang mereka maksudkan bukanlah hal itu.

Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Nuh ([2]).
Mengetahui watak manusia bahwa kebenaran yang ada pada dirinya bisa berkurang, dan kebatilan malah bisa bertambah.

Bab ini mengandung suatu bukti tentang kebenaran pernyataan ulama salaf bahwa bid’ah adalah penyebab kekafiran.
Syetan mengetahui tentang dampak yang diakibatkan oleh bid’ah, walaupun maksud pelakunya baik.

Mengetahui kaidah umum, yaitu bahwa sikap berlebih-lebihan dalam agama itu dilarang, dan mengetahui pula dampak negatifnya.

Bahaya dari perbuatan sering mendatangi kuburan dengan niat untuk suatu amal shalih.

Larangan adanya patung-patung, dan hikmah dibalik perintah menghancurkannya (yaitu : untuk menjaga kemurnian tauhid dan mengikis kemusyrikan).

Besarnya kedudukan kisah kaum Nabi Nuh ini, dan manusia sangat memerlukan akan hal ini, walaupun banyak diantara mereka yang telah melupakannya.

Satu hal yang sangat mengherankan, bahwa mereka (para ahli bid’ah) telah membaca dan memahami kisah ini, baik lewat kitab-kitab tafsir maupun hadits, tapi Allah menutup hati mereka, sehingga mereka mempunyai keyakinan bahwa apa yang dilakukan oleh kaumnya Nabi Nuh adalah amal ibadah yang paling utama, dan merekapun beranggapan bahwa apa yang dilarang oleh Allah dan Rasulnya adalah kekafiran yang menghalalkan darah dan harta.

Dinyatakan bahwa mereka berlebih-lebihan terhadap orang-orang sholeh itu tiada lain karena mengharapkan syafaat mereka.

Mereka menduga bahwa orang-orang berilmu yang membikin patung itu bermaksud demikian.

Pernyataan yang sangat penting yang termuat dalam sabda Nabi : “Janganlah kalian memujiku dengan berlebih-lebihan, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Isa bin Maryam”. Semoga sholawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah kepada beliau yang telah menyampaikan risalah dengan sebenar benarnya.
Ketulusan hati beliau kepada kita dengan memberikan nasehat bahwa orang-orang yang berlebih-lebihan itu akan binasa.

Pernyataan bahwa patung-patung itu tidak disembah kecuali setelah ilmu [agama] dilupakan, dengan demikian dapat diketahui nilai keberadaan ilmu ini dan bahayanya jika hilang.

Penyebab hilangnya ilmu agama adalah meninggalnya para ulama.

Sumber : http://sabdaislam.wordpress.com/2009/12/16/bab-19-penyebab-utama-kekafiran/

Firman Allah Swt,
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik  bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Al-Ahzab:21)

Jadikan diri mu (saudara-saudari) sebagai orang-orang yang beriman (percaya) dan bertaqwa (yaitu menjalankan perintahNya dan menjauhi larangan-Nya) hanya kepada Allah swt dan rasul-Nya.

Inginkah diri mu berkumpul dengan orang-orang yang engkau cintai di Syurga kelak?
Maka tirulah akhlaq beliau Rasulullah saw.

Rasulullah SAW pernah bersabda:
”Demi Dzat yang jiwaku berada di genggaman-Nya; Tidak sempurna iman salah seorang antara kalian sehingga ia mencintaiku (Muhammad) melebihi cintanya kepada orang tua dan anak-anaknya.” (HR. Bukhari).

Dari Anas r.a. berkata: Seorang Arab bertanya kepada Rasulullah saw,
"Bilakah hari kiamat?" Rasulullah saw menjawab, "Apakah bekalmu untuk menghadapinya?" Ia menjawabnya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka Rasulullah saw bersabda, "Engkau akan berkumpul dengan orang yang engkau cintai." (HR. Bukhari-Muslim).

Tapi ingat ya... Jangan berlebih-lebihan karnanya (Muhammad), karena Rasulullah tidak menyukainya...

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah : Abdullah (hamba Allah) dan Rasulullah (Utusan Allah)” (HR. Bukhori dan Muslim).

sumber :http://meyheriadi.blogspot.co.id/2011/03/larangan-ghuluw-dan-berlebih-lebihan.html

ISIS melindas tawannya menggunakan tank

ISIS(ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYAM) adalah suatu perjuangan tauhid dan jihad yang didirikan oleh syaikh Abu Musab al-Jarqawi yang berasal dari iraq

setelah penguasaan kota mosul oleh ISIS.ISIS menyebrang ke suriah dan mengadakan perdamaian dengan fraksi jihad di suriah.Setelah penguasaan beberapa daerah di suriah ISIS memploklamasikan diri menjadi khalifah dengan pemimpin/amirul mukmin(pemimpin orang beriman) Abu Bakar al Baghdadi




Allah azza wa jalla berfirman



 
Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.(surah an nahl ayat 126)
dengan ayat ini maka dikenal dalam istilah islam qisas
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنْثَى بِالْأُنْثَى فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ذَلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ (178) وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (179)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema’afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema’afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma’af) membayar (diat) kepada yang memberi ma’af dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih. Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2] : 178-179)
  
 sebelum ditangkap oleh IS tentara ini melindas muslim dengan cara melindas menggunakan tank
 setelah ditangkap maka dewan mahkahmah syariat IS mengeluarkan qisas atasnya dengan cara yang sama

 sungguh ISIS adalah khliafah yang diberkati melaksanakan syariat islam sekalipun para kafirin dan murtadin membencinnya

Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka(surah muhammad ayat 1)

Jumat, 30 Oktober 2015

Undang Undang Terorisme hanya untuk muslimin

PUSHAMI: Kasus Bom Alam Sutera adalah Bukti UU Terorisme Hanya Diciptakan untuk Muslim



" Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka"(surah muhammad ayat 1)
JAKARTA (Panjimas.com) – Direktur Eksekutif Pusat HAM Islam Indonesia (PUSHAMI), Muhammad Hariadi Nasution SH MH, kecewa dengan sikap standar ganda yang dilakukan aparat kepolisian terkait kasus bom Alam Sutera.
Ia menilai, sikap Kapolri, Jenderal Badrodin Haiti yang tak memasukkan Leopard, pelaku bom Alam Sutera yang beragama Kristen Katolik, dalam kategori terorisme adalah bukti adanya standar ganda dan sikap diskriminatif.
“Ini nyata dan jelas, Undang Undang Terorisme itu adalah Undang Undang yang sangat diskriminatif. Itu Undang Undang hanya diciptakan untuk umat Islam,” kata Muhammad Hariadi Nasution saat dihubungi Panjimas.com, Jum’at (30/10/2015).
Padahal, dalam Undang Undang Terorisme, perbuatan Leopard yang melakukan pemboman di Mal Alam Sutera sudah memenuhi unsur tindak pidana terorisme. (Baca: Leo, Pelaku Bom Alam Sutera Beragama Katolik, Kapolri: Bukan Terorisme!)
Menurut Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 1, Tindak Pidana Terorisme adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini. Mengenai perbuatan apa saja yang dikategorikan ke dalam Tindak Pidana Terorisme, diatur dalam ketentuan pada Bab III (Tindak Pidana Terorisme), Pasal 6, 7, bahwa setiap orang dipidana karena melakukan Tindak Pidana Terorisme, jika:
  1. Dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat massal, dengan cara merampas kemerdekaan atau menghilangkan nyawa dan harta benda orang lain atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik atau fasilitas internasional (Pasal 6).
  2. Dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan bermaksud untuk menimbulkan suasana terror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat massal, dengan cara merampas kemerdekaan atau menghilangkan nyawa dan harta benda orang lain atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik atau fasilitas internasional (Pasal 7).
“Kalau kita lihat perbuatan dia, unsur perbuatan terorisme itu sudah cukup dan jelas,”ujarnya.
Sementara sikap Kapolri yang menyatakan tidak adanya jaringan, sehingga tak bisa dijerat menggunakan Undang Undang Terorisme, sangat tidak tepat.
“Alasan polisi tidak tersangkut sel atau jaringan terorisme, sementara di dalam Undang Undang itu tidak dibilang bahwa harus ada terkait dengan jaringan terorisme. Jadi tidak ada itu! tindakan terorisme ya terorisme,” tegasnya.
Pria yang akrab disapa Ombat ini juga menegaskan bahwa ada atau tidaknya jaringan sama sekali tidak berpengaruh. Sebab yang dihukum adalah tindak pidananya, bukan jaringannya.
“Tapi kalau nanti orang Islam misalnya dengan kejadian yang sama, tidak ada jaringan, nanti dia bilang itu jaringan baru, begitu dia gampang. Itu yang kita sayangkan,” tandasnya. [AW]

copy from :panjimas.com

Sabtu, 10 Oktober 2015

1 Golongan yang masuk surga

Rasul saw bersabda yahudi terpecah menjadi 71 golongan dan 70 golongan masuk neraka dan 1 golongan masuk surga,nasrani terpecah 72 golongan dan 71 golongan masuk neraka dan 1 golongan masuk surga,islam akan terpecah menjadi 73 golongan dan 72 masuk neraka dan 1 golongan masuk surga.para sahabat bertanya siapa kah yang 1 golongan?rasul saw bersabda ahlu sunnah wal jamaah(ahli sunnah berjamaah)(HR Bukhari,dll)

Siapakah golongan ahlu sunnah wal jamaah?
Rasul saw bersabda akan ada dari umatku yang akan menghalalkan zina,sutra,khamr,dan musik(HR Bukhari)

Poin dari hadist =orang yang menghalalkan zina,sutra,khamr,dan alat musik tetap umat muhammad padahal hal hal tersebut dosa besar

Rasul saw bersabda akan ada dari umatku yang berperang hingga akhir jaman(HR bukhari)

Kesimpulan =golongan ahlu sunnah wal jamaah yang dimaksud ahlu sunnah wal jamaah(ahli sunnah berjamaah) adalah yang berperang dijalan Allah,karena "akan ada dari umatku" yang artinya mereka berjamaah dan rasul saw bersabda aku menginginkan mati dijalan Allah lalu hidup lalu mati lalu hidup(shahih) yang artinya jihad adalah sunnah

Allahualam

Karya syaikh al muhajirin AbdulRahman Madi hafizullah

Jumat, 09 Oktober 2015

Kejahatan ISIS terhadap suku-suku di Iraq

ISIS(ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYAM) adalah suatu perjuangan tauhid dan jihad yang didirikan oleh syaikh Abu Musab al-Jarqawi yang berasal dari iraq

setelah penguasaan kota mosul oleh ISIS.ISIS menyebrang ke suriah dan mengadakan perdamaian dengan fraksi jihad di suriah.Setelah penguasaan beberapa daerah di suriah ISIS memploklamasikan diri menjadi khalifah dengan pemimpin/amirul mukmin(pemimpin orang beriman) Abu Bakar al Baghdadi

ISIS mendamaikan 2 suku di Iraq yang telah lama bermusuhan karena kasus pembunuhan 



DOWNLOAD VIDEO : http://uptobox.com/e526lcf5qmto


Kejahatan ISIS di hari raya Idul Fitri 1436 Hijriyah

ISIS(ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYAM) adalah suatu perjuangan tauhid dan jihad yang didirikan oleh syaikh Abu Musab al-Jarqawi yang berasal dari iraq

setelah penguasaan kota mosul oleh ISIS.ISIS menyebrang ke suriah dan mengadakan perdamaian dengan fraksi jihad di suriah.Setelah penguasaan beberapa daerah di suriah ISIS memploklamasikan diri menjadi khalifah dengan pemimpin/amirul mukmin(pemimpin orang beriman) Abu Bakar al Baghdadi

IDUL FITRI DI DAERAH KEKUASAN ISIS DI WILAYAH AL FURAT DI MASJID KHUSUS PENDATANG DARI INDONESIA
 WAJAH ANAK ANAK ASAL INDONESIA YANG TINGGAL DIDAERAH ISIS

LINK VIDEO: https://www.youtube.com/watch?v=CVhN1jqK3OM
DOWNLOAD VIDEO: http://uptobox.com/8gpxx5zxj28a



Kejahatan ISIS di suriah september 2015

ISIS(ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYAM) adalah suatu perjuangan tauhid dan jihad yang didirikan oleh syaikh Abu Musab al-Jarqawi yang berasal dari iraq

setelah penguasaan kota mosul oleh ISIS.ISIS menyebrang ke suriah dan mengadakan perdamaian dengan fraksi jihad di suriah.Setelah penguasaan beberapa daerah di suriah ISIS memploklamasikan diri menjadi khalifah dengan pemimpin/amirul mukmin(pemimpin orang beriman) Abu Bakar al Baghdadi

Pengelolahan zakat oleh khalifah

Pengelolahan data zakat oleh bagian zakat
 Pengambilan zakat oleh bagian zakat

 Mengenalkan zakat kepada muslim awam

 Pengumpulan zakat

 Pembaagian zakat

DOWNLOAD VIDEO: http://uptobox.com/cm525n95tb88


Minggu, 04 Oktober 2015

Amalan yang menghantarkan rezeki untuk dapat hijrah ke daulah khilafah islamiyah

Ibadah yang insyaAllah memberi rejeki untuk hijrah ke daulah islam

1.sholat tahajud dan perbanyak berdoa

Rasul saw bersabda “Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)

2.shalat dhuha

Rasul saw bersabda setiap sendi manusia harus bersedakah dan 2 rakaat setiap pagi mencukupinya(HR Abu dawud dan abu dawud mengatakannya sholat dhuha)

3.banyak berpuasa

‘” Rasul saw bersabda ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)

4.berdoa waktu antara dua adzan

“ Rasul saw bersabda doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Tirmidzi, 212, ia berkata: “Hasan Shahih”)

5.berdoa waktu sujud

Rasul saw bersabda Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim, no.482)

6.banyak berdoa dihari jumat

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut” (HR. Bukhari 935, Muslim 852

7.banyak berdoa waktu hujan

Rasul saw bersabda tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)

8.banyak berdoa dihari rabu

Rasul saw bersabda “Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu di antara shalat Zhuhur dan Ashar” (HR. Ahmad, no. 14603, Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid, 4/15, berkata: “Semua perawinya tsiqah”, juga dishahihkan Al Albani di Shahih At Targhib, 1185)

"Sungguh senjata seorang mukmin adalah doannya"