ا...سعاد الرفيق جز 2 ص :
تتِمَّة
مِنَ الكَبَائِرِ قَتلُ الإنْسَانِ نَفسَهُ لِقَولِه عَليْهِ الصَّلاةُ
وَالسَّلامُ مَنْ تَرَدَّى مِنْ جَبَلٍ فَقتَلَ نَفْسَه فَهُو فِى نَارِ
جَهَنّمَ يَترَدَّى فِيهَا خَالِدًا مُخَلدًا فِيهَا ابَدًا
Artinya
: Termasuk dosa besar adalah bunuh diri, sebagaimana sabda Nabi SAW. :
“Barang siapa bunuh diri dengan menjatuhkan diri dari ketinggian gunung
maka akan masuk neraka jahanam dengan terlempar selama-lamanya.
الموسوعة الفقهية 6 ص : 285 – 286
الانتحار
حرام بالاتفاق ويعتبر من اكبر الكبائر بعد الشرك بالله قال الله تعالى ولا
تقتلوا النفس التى حرم الله الا بالحق وقال ولا تقتلوا انفسكم ان الله كان
بكم رحيما وقد قرر الفقهاء ان المنتخر اعظم وزرا ممن قاتل غيره وهو فاسق
وباغ على نفسه حتى قال بعضهم لايغسل ولايصلى عليه كالبغاة وقيل لاتقبل
توبته تغليظا عليه كما ان ظاهر بعض الأحاديث يدل على خلوده في النار منها
قوله من تردى من جبل فقتل نفسه فهو في نار جهنم يتردى فيها خالدا مخلدا
فيها ابدا
Artinya
: Bunuh diri adalah harom denga kesepakatan para ulama’ dan dipandang
dosa yang paling besar setelah syirik kepada Allah. Allah berfirman (
artinya ): “ Janganlah kalian semua membunuh jiwa yang diharomkan oleh
Allah kecuali dengan jalan yang haq”, dan firman Allah ( artinya ):
“Janganlah kalian membunuh dirimu sendiri sesungguhnya Allah maha
penyayang terhadap kamu semua”. Para Fuqoha’ menetapkan bahwa orang yang
melakukan bunuh diri lebih besar dosanya dari pada orang yang memerangi
orang lain, dan dialah orang fasiq dan menganiaya dirinya, hingga
sebagian ulama’ mengatakan bahwa dia tidak dimandikan dan disholati
sebagaimana para pembangkang. Ada pendapat lain bahwa dia tidak diterima
taubatnya karna memberatkan atas kesalahannya sebagaimana dlohirnya
sebagian hadits menunjukkan keabadiannya dalam neraka.
المراجع:
مغني المحتاج معرفة الفاظ المنهاج للشيخ محمد بن احمد الشربيني الخطيب ، ج ك 2 ص : 35 ، مانصه:
أمَّا إذَا كَانَ المَقتُولُ مِنْ أهْلِ البَغْىِ فَليْسَ بِشَهيدٍ جَزْمًا
Artinya : "Adapun orang yang terbunuh itu dari ahlul baghyi (pemberopntak) maka mereka bukan termasuk mati syahid dengan pasti."
Namun
bila gambarannya seperti pertanyaan di atas apakah juga termasuk mati
syahid dan di perbolehkan, dalam hal ini ulama berselisih pendapat :
الموسوعة الفقهية 6 ص : 285 – 286
ثانيا
هجوم الواحد على صف العدو : 11 اختلف الفقهاء فى جوار هجوم رجل من
المسلمين وحده على العدو مع التيقن بانه سيقتل فذهب الما لكية الى جواز
اقدام الرجل المسلم على الكثير من الكفار ان كان قصده اعلاء كلمة الله وكان
فيه قوة وظن تأثيره فيهم ولو علم ذهاب نفسه فلا يعتبر ذلك انتحارا – الى
ان قال – وكذلك لو علم وغلب على ظنه انه يقتل لكن سينكى نكاية او سيبلى او
يؤثر أثرا ينتفع به المسلمون ولا يعتبر هذا القاء النفس الى التهلكة المنهي
عنه بقوله تعالى ولا تلقوا بأيديكم الى التهلكة – الى ان قال – كذلك قال
ابن العربى والصحيح عندى جوازه لآن فيه اربعة اوجه الاول طلب الشهادة
الثانى وجود النكاية الثالث تجرئة المسلمين عليهم الرابع ضعف نفوس الآعداء
ليروا ان هذا صنع واحد منهم فما ظنك بالجميع
Artinya
: Kedua masuknya seseorang pada barisan musuh. Para Fuqoha’ berselisih
pendapat tentang bolehnya seorang diri kaum muslimin masuk kebarisan
pasukan musuh dengan keyakinan dia akan terbunuh. Ulama’ madzhab Maliki
berpendapat bahwa boleh seorang muslim mendatangi pasukan kafir dalam
jumlah banyak apabila bertujuan meninggikan kalimah Allah dan dia
mempunyai kekuatan dan persangkaan adanya pengaruh dikalangan
orang-orang kafir walaupun dia yakin akan kehilangan nyawa, maka yang
demikian itu tidak dianggap bunuh diri. – sampai perkataan Mushonnif-
demikian pula jika ia yakin dan menyangka dengan kuat bahwa ia akan
dibunuh akan tetapi dia akan benar-benar dapat mengalahkan/
menghancurkan/menimbulkan pengaruh yang dapat diambil manfaat oleh kaum
muslimin. Tindakan seperti ini tidak dipandang mencampakkan diri pada
kebinasaan yang dilarang oleh firman Allah ( artinya) : “ Janganlah
kalian mencampakkan dirimu pada kehancuran “. – sampai perkataan
Mushonnif- Ibnul ‘Arobi berkata : yang shohih menurut saya tindakan
tersebut boleh karna mengandung empat aspek (1) Mengharapkan mati syahid
(2)Adanya kemenangan (3) Memberanikan umat Islam melawan orang kafir
dan (4) melemahkan mental musuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar